Inilah Kisah Asal-Usul Badarawuhi yang Diperankan Aulia Sarah, Hantu Cantik dalam Film KKN di Desa Penari

Portal Banyuwangi - Film KKN di Desa Penari telah memasuki hari ke-11 penayangannya di bioskop seluruh Indonesia, dan ada sosok hantu cantik bernama Badarawuhi yang membuat publik penasaran.

Siapakah sosok Badarawuhi yang sebenarnya? Apakah karakternya dalam film KKN di Desa Penari sungguh nyata atau hanya sekadar karangan belaka?

Menyadur dari berbagai sumber, Badarawuhi adalah makhluk halus dari pantai selatan. Namun karena sempat merasuki raga salah satu penari di wilayah Jawa Timur, ia dikeluarkan dari kerajaan pantai selatan.

Berdasarkan cerita yang sempat viral di sosial media Twitter tahun 2019, sosok Badarawuhi adalah seorang ratu penguasa di tempat tersebut dan juga pemilik tempat pemandian para penari di hutan untuk menyucikan diri.

Baca Juga: 20 Rekomendasi Film Indonesia Bertemakan Keluarga yang Pas Ditonton Saat Lebaran

Baca Juga: 4 Urutan Film Yang Wajib Ditonton Sebelum Nonton Doctor Strange Multiverse of Madness

Selain sebagai ratu dan pemilik sinden, Badarawuhi juga memiliki tugas untuk menyenangkan para lelembut penjaga hutan dengan tariannya beserta para penari lainnya.

Dalam kisah di film KKN di Desa Penari, tempat yang dikunjungi Bima (Achmad Megantara) dan Ayu (Aghniny Haque) merupakan lokasi keramat dan tak boleh sembarangan didatangi manusia.

Namun Bima dan Ayu tak hanya sekadar masuk ke tempat tersebut, tapi mereka justru juga melakukan perbuatan yang tidak senonoh di tempat tersebut hingga membuat Badarawuhi marah dan mengutuk mereka berdua.

Menurut Om Hao dari Kisah Tanah Jawa, jalan cerita dalam film KKN di Desa Penari diduga kuat adalah kejadian nyata yang disamarkan nama dan juga lokasinya.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Mario Maurer Pemeran Al Love You 2022, Sang Raja Film Thailand

Baca Juga: Link Streaming Legal Nonton Film Che Guevara, Sinopsis: Cinta Adalah Kunci Dari Jiwa Revolusioner

Dalam cerita, Ayu dan Bima mengalami sakit non medis selama berbulan-bulan setelah melakukan KKN di desa tersebut.

“Yang diambil ini bukan tubuhnya, tetapi Qorin atau jin pendamping dan tertahan di alam gaib itu,” ucap Om Hao.