Portal Banyuwangi - Harimau Jawa atau nama ilmiahnya Panthera Tigris Sondaica merupakan harimau yang memiliki tubuh lebih kecil dibanding harimau yang ada di Afrika.
Harimau Jawa jantan memiliki berat badan sekitar 100 - 140 kg dan panjang badan sekitar 200 - 245 cm, sedangkan Harimau Jawa betina memiliki berat dan panjang badan lebih kecil dari itu.
Sama seperti komodo yang hanya ada di Pulau Komodo, Harimau Jawa juga memiliki tempat hidup terbatas atau biasa disebut endemik yang artinya hanya ada di Pulau Jawa saja.
Pada abad ke 19, Harimau Jawa banyak ditemukan berkeliaran di hutan - hutan Jawa, namun pada tahun 1980-an Harimau Jawa dinyatakan sebagai hewan yang sudah punah.
Baca Juga: Gegerkan Warga, Sosok Harimau Jawa Sempat Terlihat di Hutan Gunung Slamet, Fakta atau Mitos?
Tetapi masih banyak yang melapor jika Harimau Jawa sempat terlihat di hutan Pulau Jawa, kemudian pada tahun 1998 diadakan peninjauan kembali tentang kepunahan Harimau Jawa.
Setelah selama 12 bulan melakukan peninjauan dengan menerjunkan 12 staf taman nasional terlatih ke dalam hutan, hasilnya adalah sudah tidak ada lagi Harimau Jawa.
Awal mula kepunahan Harimau Jawa adalah ketika masyarakat Jawa jaman dulu memperluas lahan pertanian dan pemukiman mereka sehingga menggerus habitat Harimau Jawa.
Hal tersebut membuat Harimau Jawa masuk ke wilayah manusia kemudian memangsa ternak bahkan manusia sehingga Harimau Jawa diracun dan diburu oleh masyarakat.
Baca Juga: Benarkah Ada Harimau Jawa di Gunung Raung? Warga: Saya Melihat dengan Mata Kepala Sendiri!
Harimau yang diburu dan masih hidup diikutsertakan dalam pertunjukan yang bernama "Rampokan Macan", pertunjukan tersebut mengadu Harimau Jawa dengan banteng.
Rampokan Macan bertujuan untuk hiburan masyarakat Jawa sekaligus membuat Harimau Jawa kalah dan mati karena serangan dari banteng yang memiliki badan lebih besar.
Pada masa kolonial Belanda, orang Belanda yang bosan menghibur diri mereka dengan berburu Harimau Jawa di hutan, hal tersebut mendapat respon positif dari warga pribumi karena hewan tersebut dianggap berbahaya.
Selain untuk hiburan, berburu Harimau Jawa juga bertujuan untuk mengambil kulitnya karena kulit harimau memiliki harga tinggi jika di jual di Eropa.
Artikel Terkait
Lokasi dan Tiket Masuk 8 Destinasi Wisata Di Banyuwangi, Yuk Segera Berkunjung!
5 Destinasi Wisata Pasar Kuliner Di Banyuwangi, Sayang Jika Terlewat
10 Destinasi Wisata Air Terjun Di Banyuwangi, Jangan Terlewat!
Misteri Gunung Merapi, Tak Kalah Mistis Dari Alas Purwo Banyuwangi!
Jalur Pendakian Gunung Merapi Magelang, Tak Kalah Menarik Dari Gunung Raung Banyuwangi!
Pesona Flora Fauna Di Taman Nasional Gunung Merapi, Tak Kalah Dari Alas Purwo Banyuwangi
5 Rekomendasi Destinasi Wisata Snorkeling Di Banyuwangi, Wajib Kamu Coba!
5 Filosofi Motif Batik Khas Banyuwangi, Sederhana Namun Mendalam Rupanya
Misteri Rumah Sakit Berhantu Di Banyuwangi, Berani Uji Nyali?
3 Bangunan Berhantu Di Banyuwangi, Berani Uji Nyali Kesini?
5 Rekomendasi Lokasi Pre Wedding Di Banyuwangi, Dari Alas Purwo Sampai De Djawatan!
Suworo, Lagu Banyuwangi Karya Yons DD yang Bermuatan Mistis dan Unik, Simak Liriknya Disini!
Terbukti! Goa di Alas Purwo Banyuwangi Jadi Tempat Semedi dan Mencari Pesugihan
Goa Sodong: Destinasi Wisata Goa di Banyuwangi Paling Recommended, Ada Tempat Pemandian Alami!
5 Souvenir Khas Banyuwangi Paling Menarik, Ada Batik dan Miniatur Penari Gandrung yang Unik
Sejarah Goa Sodong Banyuwangi, Konon menjadi Tempat Semedi Mbah Kecling sejak Zaman Belanda
Pamerkan Paket Promo Menarik, Luminor Hotel Banyuwangi Akan Gelar Wedding Gathering
5 Pabrik Angker Di Pulau Jawa Salah Satunya Dari Banyuwangi, Berani Kesini?
Dibalik Keindahan Wisata Watu Dodol Banyuwangi, yang Ternyata Menyimpan Segudang Cerita Mistis!
3 Kuliner Sego Tempong Khas Banyuwangi yang Legendaris dan Paling Recommended