5 Praktik Medis Paling Menyakitkan di Abad Pertengahan, Ternyata Ada Yang Masih Dilakukan Sampai Sekarang!

- Selasa, 23 Agustus 2022 | 21:15 WIB
Ilustrasi praktik medis di abad pertengahan  (pinterest/ebaumsworld.com)
Ilustrasi praktik medis di abad pertengahan (pinterest/ebaumsworld.com)

Portal Banyuwangi - Praktik medis pada abad pertengahan cukup menyakitkan dikarenakan belum adanya anestesi dan pengetahuan medis yang memadai terkait operasi.

Pada masa abad pertengahan, kebanyakan cara untuk menghilangkan rasa sakit adalah dengan menambahkan rasa sakit dengan praktik medis yang dilakukan, dan setelahnya pengobatan bergantung pada keberuntungan saja untuk sembuh atau tidaknya.

Semisal para biarawan di abad pertengahan yang hanya memiliki pengalaman mengebiri hewan, ditambah pengetahuan medis yang sangat minimal dari buku, sudah dapat melakukan operasi praktik medis terhadap manusia.

Lantas, apa sajakah praktik medis yang menyakitkan dan horror tersebut? Berikut adalah rangkumannya yang dilansir dari historyonthenet.com.

Baca Juga: Misteri Raja Jin Hanoman di Alas Purwo Banyuwangi yang Legendaris, Begini Sosok dan Sepak Terjangnya!

  1. Penyembuhan segala penyakit dengan cara membuang darah

Pada masa abad pertengahan, membuang darah atau bloodletting umum dilakukan dan langsung disarankan oleh dokter untuk apapun penyakit yang kamu sedang idap.

Praktik membuang darah sangat biasa dilakukan bahkan untuk penyakit ‘remeh’ sekalipun seperti sakit kepala ringan dan sakit tenggorokan. Dokter akan mengiris langsung pembuluh darah vena untuk menguras darah kotor yang ditampung kedalam wadah.

Saking umumnya, bahkan tukang cukur pada era itu menawarkan jasa serupa. Masyarakatnya pun biasa melakukan bloodletting beberapa kali dalam setahun agar tetap sehat.

Pada beberapa kasus, penggunaan lintah juga dilakukan dalam praktik membuang darah ini. Bahkan, sampai sekarang praktik ini masih digunakan sebagai pengobatan alternatif, loh.

Baca Juga: Masih Digunakan, Ilmu Jawa Kuno Sedulur Papat Lima Pancer Ternyata Ada Dalam Agama Islam

  1. Pengobatan ambeien dengan batu lancip dan besi panas

Sakit ambeien? Mungkin pada masa sekarang kita dapat langsung meminum obat, mengkonsumsi makanan/minuman tertentu, atau melakukan prosedur yang aman oleh dokter di bidangnya.

Tetapi, tahukah pada masa abad pertengahan ada salah satu metode yang cukup menyakitkan dan ekstrim dalam penyembuhan ambeien? Salah satunya adalah praktik yang dilakukan oleh seorang biarawan asal Irlandia pada abad ke-7 yakni, St. Fiacre.

Sebelumnya, ia mengalami sakit ambeien/hemorrhoid, kemudian ia berusaha mengobati penyakitnya itu dengan duduk di sebuah batu keras dan lancip selama satu jam, dan ajaibnya membuat ia menjadi sembuh.

Batu ini kemudian dikenal dengan batu St. Fiacre. Sampai dokter pada masa itu percaya dengan peristiwa tersebut dan mengirim pasien-pasiennya untuk duduk di batu St. Fiacre. Beberapa memang sembuh, namun, sisanya tetap tidak merasakan perubahan.

Halaman:

Editor: Mohammad Syahid Satria

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X