Bantu Optimalkan Produk Usaha, Mahasiswa KKN BTV 3 UNEJ Inovasikan Tahu Walik Menjadi Frozen Food

- Senin, 30 Agustus 2021 | 09:01 WIB
Inga Miranda Mahasiswa Keperawatan UNEJ
Inga Miranda Mahasiswa Keperawatan UNEJ


Portal Banyuwangi - Salah satu anak didik Pak Iwan Rektor Universitas Jember (UNEJ) yaitu Inga Miranda Mahasiswa Keperawatan UNEJ dan juga 3.701 Mahasiswa lainnya mengabdi kepada masyarakat dengan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village III (BTV 3). Sesuai dengan nama KKN pada tahun ini dilaksanakan secara individu sebanyak 3.701 Mahasiswa berbondong-bondong pulang kampung untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat di kampung masing-masing.





KKN UNEJ pada tahun ini menyongsong 5 program yaitu Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19, Program Inovasi Teknologi/Informasi Dalam Penanganan Covid-19, Program Pemberdayaan Bumdes/Jaring Pengaman Desa Penanganan Covid-19, Program Literasi Desa Pada Masa Pandemi Covid-19, Program Penanganan Stunting dan Aki Akb.





-




Untuk mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan di Kampus. Inga Miranda Mahasiswa Unej Semester 7 ini melaksanakan program KKN BTV 3 UNEJ Kelompok 15, dengan didampingi Dosen Pembimbing Lapang Ir. Sundahri, PGDip.Agr.Sc.,M.P.





Dalam pelaksanaan KKN UNEJ pada tahun ini saya ingin sekali membantu masyarakat khususnya bagi Usaha Kecil yang terdampak Covid-19 dengan memberikan pelatihan terkait Inovasi Tahu Walik menjadi olahan yang fresh dan bisa dikirim kemana saja,” Ujar Inga.





Desa dengan suguhan pemandangan persawahan di sepanjang jalan mampu memanjakan mata para pengguna jalan dari arah selatan hingga utara, Desa tersebut yakni Desa Kalianyar terletak di bagian selatan di Kecamatan Tamanan Kabupaten Bondowoso menjadi desa yang dipilih oleh Inga Miranda untuk melaksanakan program kerjanya. Mayoritas penduduk Desa Kalianyar sebagian besar pertani karena memiliki 40% luas lahan dan penduduk lainnya mengembangkan usaha tahu, usaha bata, genteng, mebel kayu, berbagai jenis kerupuk, aneka makanan/kue, dan batik. Dengan adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) segala aktivitas jual-beli yang dilakukan pelaku UMKM terhambat, pendapatan UMKM menurun.





Covid-19 tidak hanya mengakibatkan krisis kesehatan melainkan juga mengakibatkan krisis perekonomian, khususnya bagi pelaku UMKM kecil di Desa Kalianyar yaitu usaha “Tahu Walik” milik Ibu Karyati RT 004 RW 001. Menurut pemilik usaha kecil ini, beliau sangat merasakan dampak Covid-19 dengan tidak adanya modal, menurunnya minat konsumen, omzet penjualan turun drastis dan hampir menyerah ingin menutup usahanya.





“Duh mbak gimana ini sejak ada Covid-19 dan PPKM usaha saya tidak berjalan, pendapatan menurun jika tidak karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mungkin saya sudah tutup usaha ini dari dulu,” Ungkap Ibu Karyati.


Halaman:

Editor: Yudha Marhaendra

Tags

Terkini

Terpopuler

X