Portal Banyuwangi - Mahasiswa KKN Back To Village (BTV) 3 Universitas Jember di Kelurahan Tamansari, Bondowoso, Mengembangkan Inovasi produk Siomay rumahan by Adam Hawa yang terdampak Covid-19.
Salah satu peserta KKN BTV 3 UNEJ, Lintang Sukma Kasih Indarti yang didampingi oleh dosen Pembimbing lapangan (DPL) Ir. Sundahri ,PGDip.Agr.Sc., M.P. itu mengatakan sejak adanya Covid-19 yang menyerang seluruh dunia khususnya Indonesia menyebabkan dampak yang serius bagi Indonesia khususnya di bidang ekonomi.
Pandemi Covid-19 terhitung banyak memakan korban jiwa. Sebagian orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 diantaranya sembuh, beberapa orang isolasi mandiri kemudian lebih dari 10 orang meninggal dunia.
“Banyak sekali masyarakat yang terkena dampak seperti kehilangan pekerjaan yang mana banyak perusahaan yang terkendala masalah biaya tenaga kerja. Begitu juga usaha rumahan yang juga terkena dampak yang signifikan akibat covid 19 salah satu contoh nya adalah usaha mikro kecil menengah (pedagang siomay) yang ada di sekitar rumah saya semenjak pandemi perkembangan usaha mulai menurun,” kata Lintang, Sabtu (29 Agustus 2021).
Pandemi Covid-19 sangat berdampak pada salah satu penjual Siomay rumahan di Kelurahan Tamansari. Lanjut Lintang yang membuat penjual kewalahan karena sepinya orderan dari para pelanggan sekitar karena banyak yang terkonfirmasi Covid-19 sehingga jarang sekali orang yang membeli daganganya dan menyebabkan pendapatan pedagang menjadi menurun.
Pemasukan yang diperoleh dari penjualan sebelum pandemi dan setelah pandemi berbeda jauh. Harga siomay awalnya 15 ribu per 6 pcs dan siomay tersebut sehari bisa laku hingga 45 bungkus. Tetapi selama pandemi berkurang menjadi 20 bungkus perharinya karena dampak pandemi warga sekitar banyak yang ekonominya terhambat dan malas untuk keluar rumah.
Penurunan tersebut tidak hanya berdampak selain pendapatan yang didapat. Terdapat juga kurangnya variasi dalam olahan Siomay rumahan tersebut dan pengemasan produknya.