Portal Banyuwangi - Artikel ini berisi tentang penjelasan dokter spesialis anak, Meta Hanindita yang menjelaskan tentang berat badan pada anak, khususnya balita yang ada di kurva hijau pada Kartu Menuju Sehat (KMS) nya namun belum tentu aman.
Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah catatan grafik perkembangan anak yang diukur berdasarkan umur, berat badan, dan jenis kelamin anak. Catatan ini dibuat sejak anak baru lahir hingga tamat usia balita atau 5 (lima) tahun.
Status gizi anak, khususnya di bawah 2 tahun dapat dilihat melalui grafik pada KMS. Warna pada grafik tersebut, dibedakan sesuai jenis kelamin.
Pada grafik terdapat 3 pita dengan warna yang berbeda, yaitu:
- Hijau menandakan normal,
- Kuning hingga merah menandakan kurang gizi, dihimbau agar orang tua segera memperbaiki,
- Merah hingga hitam menandakan gizi buruk sehingga dapat dirujuk ke Puskesmas.
Baca Juga: Lee Byung Hun Berikan Dukungan Saat Shin Min Ah Terpuruk di Episode 11 dan 12 Our Blues
Baca Juga: Spoiler Our Blues Episode 11 12: Konflik Han Ji Min dengan Rekan Penyelam Semakin Panas!
Dengan penjelasan secara umum di atas, banyak orang tua yang menganggap aman jika anaknya berada dalam kurva hijau pada KMS meskipun berat badan anak tidak bertambah.
Dokter spesialis anak RS dr Soetomo Surabaya dan Rumah Sakit Bedah Surabaya, Meta Hanindita memberikan penjelasan perihal kondisi ini pada Reels Instagram pribadinya @metahanindita.
Dokter cantik asal Bandung ini meminta para orang tua agar tetap mewaspadai tren pertambahan berat badan anak.
“Banyak orangtua yang menganggap selama berat badan anak berada di kurva hijau pada KMS ini artinya aman, padahal tren pertambahan berat badannya harus tetap diperhatikan,” ucapnya.
Baca Juga: Waspada Flu Singapura Menyerang Anak! Simak Pengertian, Gejala, Cara Penularan dan Pengobatan
Penulis buku Mommyclopedia: 567 Fakta Tentang MPASI ini juga menjelaskan bahwa meskipun berat badan anak berada pada kurva hijau, namun jika penambahannya stagnan atau tidak sesuai dengan yang seharusnya, maka harus diwaspadai.
“Walaupun berat badan anak berada di kurva hijau pada Kartu Menuju Sehat (KMS), tetapi pertambahan berat badan yang stagnan atau Seret alias naik tapi seperti yang seharusnya harus diwaspadai,” lanjutnya lagi.
Artikel Terkait
Dunia Heboh Virus Baru, ‘Flurona’ Gabungan Influenza dan Covid-19 Ditemukan di Israel
Eks Menkes Siti Fadilah Berikan Kritik Kebijakan Vaksinasi Booster, dan Lonjakan Kasus Virus Omicron
Wabah Hepatitis Akut Akibat Virus Adenovirus Serang Anak di Banyak Negara, Simak Pengertian Hingga Gejala
Mengenal Adenovirus Penyebab Hepatitis Akut Misterius Pada Anak, Orang Tua Wajib Tau
Bantah Vaksinasi COVID 19 Dikaitkan dengan Hepatitis Akut Pada Anak, Kemenkes: Itu Tidak Benar!
Dokter Lucky Yogasatria Sampaikan Cara Pencegahan Hepatitis Akut Pada Anak yang Belum Diketahui Penyebabnya
14 Gejala Penyakit Hepatitis Akut yang Harus Kamu Ketahui, Jangan Anggap Sepele!
Hepatitis Akut dan Persebarannya Menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO
Adenovirus Jadi Salah Satu Penyebab Hepatitis Akut Menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO
Apa Bedanya Penyakit Hepatitis, Baik Akut Maupun Kronis, dan Apakah Menular Menurut Alodokter
3 Cara Rasulullah Hadapi Wabah Penyakit Menular dan Antisipasi Hepatitis Akut Pada Anak
3 Anak Meninggal Dunia Terkena Hepatitis Akut, Ternyata Sudah Vaksin dan Negatif Covid 19
Ini Alasan Vaksin Hepatitis B Wajib Untuk Bayi Baru Lahir dan Pencegahan Penularannya, Orang Tua Harus Tau!