Naik Lori Wisata di Banyuwangi, Nikmati Pemandangan Alam Sampai Menyusuri Terowongan Mrawan yang Penuh Misteri

- Minggu, 21 Agustus 2022 | 07:00 WIB
Lori wisata melewai terowongan Mrawan (Sumber: Instagram/kaidaop9)
Lori wisata melewai terowongan Mrawan (Sumber: Instagram/kaidaop9)

Portal Banyuwangi - Punya rencana jalan-jalan di wilayah Banyuwangi dan sekitarnya? Yuk, coba pakai moda transportasi anti mainstream yang ada disana yakni, Lori Wisata.

Lori Wisata yang diresmikan bulan Maret 2016 ini, berangkat dari Stasiun Kalibaru, Banyuwangi, menuju Stasiun Mrawan, Jember.

Disana, kamu dapat berwisata edukasi sambil menikmati pemandangan alam kebun kopi, juga menyusuri terowongan Mrawan yang bersejarah dan misterius.

Melewati indahnya pemandangan alam di gunung Gumitir

Gunung Gumitir adalah gunung yang membelah wilayah Kabupaten Banyuwangi-Jember, Jawa Timur.

Baca Juga: Asrama Inggrisan Jadi Tempat Angker di Banyuwangi yang Seram, Ada Suara Jeritan Minta Tolong Misterius

Lori Wisata akan membawa kamu melintasi Gunung Gumitir, juga merasakan udara sejuk pegunungan dan melihat hamparan kebun kopi dan cokelat pada ketinggian 400 meter dari atas Lori Wisata, loh.

Menyusuri Terowongan Mrawan yang penuh sejarah dan misteri

Dalam perjalanan menggunakan Lori Wisata, kamu juga akan dibawa menuju ke terowongan Mrawan yang penuh sejarah dan misteri.

Melansir dari situs resmi PT KAI, terowongan sepanjang 690 meter ini terletak di antara Stasiun Kalibaru dan Stasiun Mrawan di KM 30+777.

Terowongan ini dahulu dibuat pada masa kolonialisme Belanda, yang mempekerjakan kaum pribumi. Dibangun dalam kurun waktu 1901-1902, dan disempurnakan bangunannya oleh Perusahaan Kereta Api Negara pada tahun 1910 hingga bisa dilalui kereta.

Baca Juga: Tempat Angker di Banyuwangi: Apakah Petilasan Prabu Tawang Alun jadi Pintu Gaib ke Alas Purwo? Simak Ceritanya

Selain itu, terowongan ini dinamakan Mrawan karena berasal dari cerita rakyat tentang seorang noni Belanda yang pingsan dengan tubuh tanpa busana, kemudian tersadar dan bertanya: apakah saya masih perawan atau sudah ternodai?

Dari kisah tersebut, masyarakat setempat menamai terowongan tersebut dengan nama Mrawan yang artinya antara perawan dan tidak perawan.

Halaman:

Editor: Mohammad Syahid Satria

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X