Portal Banyuwangi - Bagi sebagian orang, kotoran hewan ternak seringkali masih dianggap sesuatu yang menjijikan, dan diabaikan begitu saja. Namun hal tersebut nampaknya tak berlaku bagi Agus Wanto, warga desa Bulusari, kecamatan Kalipuro, ditangannya, kotoran hewan ternak yang dianggap menjijikan itu justru menjadi hal yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Agus, sapaan akrabnya merupakan seorang tokoh pemuda di kampungnya yang berhasil melakukan pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan kotoran ternak menjadi pupuk kompos. Dirinya pun bersama beberapa orang lain mendirikan Bank Kepong (Bank Kotoran Hewan), sebagai wadah untuk produksi dan distribusi pupuk kompos.
Agus menjelaskan perihal, ide awal berdirinya bank Kepong rintisannya ini karena beliau melihat, banyaknya kotoran hewan di desannya, yang di buang begitu saja, sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap, untuk itulah dirinya berinisiatif agar kotoran hewan ternak tersebut bisa dimanfaatkan serta tak menimbulkan bau lagi.
"Kalau ide awal untuk membuat Bank Kepong ini, karena saya melihat banyak sekali kotoran sapi, kambing yang dibuang begitu saja, nah itu kan bau ya, lalu saya berfikir bagaimana kalau kotoran itu saya kelola jadi kompos, selain bisa dimanfaatkan untuk tanaman juga bisa jadi solusi menghilangkan bau," Kata Agus saat diwawancarai di kediamannya, Sabtu (16 Oktober 2021).
Ketekunan Agus untuk mengelola kotoran hewan ternak menjadi kompos itupun tak sia sia, karena kini Agus mampu meraup omset jutaan rupiah, berkat permintaan kompos buatan Agus yang semakin tinggi dari berbagai kota yang ada di Jawa dan Bali.
Namun, seiring banyaknya permintaan pupuk kompos buatannya, Agus mengatakan dirinya sampai sering kekurangan bahan baku yaitu kotoran hewan untuk dijadikan kompos.
"Ya saat ini masalahnya kita sering kekurangan bahan baku, sampai harus mendatangkan dari kecamatan lain, saking banyaknya permintaan kompos ini," Ungkapnya.